SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H


Selasa, 26 April 2016

Tugas Softskill (Akuntansi Internasional)


Tugas Softskill (Akuntansi Internasional)

Manajemen Risiko Keuangan

HAL MENDASAR
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Contoh Perusahaan di Swedia yang menerbitkan saham perusahaan baru investor domestik mungkin memandang risiko pasar sebagai eksposur terhadap kenaikan harga saham. Kenaikan harga saham tersebut tidak diinginkan jika perusahaan penerbit saham semestinya dapat mengeluarkan jumlah lembar saham yang lebih sedikit untuk memperoleh jumlah uang tunai yang sama dengan cara menunda penerbitan saham selama beberapa saat. Dilain pihak, seorang investor swedia akan melihat resiko berupa kemungkinan penurunan harga ekuitas. Jika harga saham menurun secara signifikan dalam jangka pendek, investor akan lebih baik menunggu sebelum melakukan pembelian.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang tepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan :  
Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen Eksposur yang aktif yang memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnis yang utama. Pemberi pinjaman  umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.

PERANAN AKUNTANSI
1.      Identifikasi Risiko pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengematan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.  
Istialah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos – pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
2.      Menguantifikasi Penyeimbangan
Manajemen lebih suka untuk mempertahankan beberapa risiko yang dihadapi dari pada harus melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan risiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya. Contoh : Seorang importit memiliki komitmen pembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing mungkin lebih menyukai untuk tidak melakukan lindung nilai jika ia yakin bahwa mata uang asing itu akan melemah sebelum tanggal pengiriman barang. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang.
3.      Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam kurs mengambang manajemen risiko mencakup :
a.       Antsipasi pergerakan kurs
b.      Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
c.       Perancangan strategi perlindungan yang memadai 
d.      Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal

4.      Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi pengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki perusahaan.
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing.
5.      Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forwad, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya.

PENGUNGKAPAN
Pengungkapan oleh FAS 133 dan IAS 39 antara lain :
1.      Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2.      Deskripsi pos – pos yang dilindung nilai
3.      Identifikasi risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai
4.      Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5.      Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektifitas lindung nilai
6.      Justifikasi awal (Apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk menimialkan risiko pasar
7.    Penilaian berjalan mengernai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan


Kendali keuangan
Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas program lindung nilai. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin – poin Pengendalian keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pemebrian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilia tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian treasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi tersebut.

ACUAN YANG TEPAT
 Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencakup keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian, standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem pelaporan
Sistem Pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko (khususnya yang dikelola oleh bagian treasuri perusahaan) memiliki orientasi kedepan. Namun demikian, pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun – akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Hal ini umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan sistem pelaporan.

Contoh penerapan manajemen risiko keuangan dalam perusahaan Unilever :
Faktor risiko keuangan                                                                 

Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Untuk  meminimalkan potensi kerugian  yang timbul  dari perubahan tak terduga dalam kondisi pasar dan kinerja keuangan  Grup,  manajemen  telah  melakukan pengelolaan atas risiko keuangan yang sebagian besar dilakukan   oleh   departemen   treasury   sesuai   dengan standar dan prosedur yang diberlakukan oleh Group Treasury Centre di Mumbai. 

a. Risiko nilai tukar mata uang asing                                        
Grup terekspos risiko nilai tukar berbagai mata uang asing  yang  terutama  timbul  dari  mata  uang  USD. Risiko nilai tukar kurs mata uang asing muncul dari transaksi  yang  akan  datang  yang  sudah  mengikat serta realisasi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 maret 2014, jika Rupiah melemah 5,00% terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, maka laba tahun berjalan lebih rendah Rp. 42.896 terutama yang timbul sebagai akibat kerugian selisih kurs atas penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.


b. Risiko kredit                                                                            
Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan dan kontrak derivatif yang disepakati dengan bank  dan  kredit  yang  diberikan  kepada  pelanggan. Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
c. Risiko suku bunga
Risiko tingkat bunga Perseroan timbul dari pinjaman bank. Risiko tingkat suku bunga dan kas dan setara kas tidak signifikan. Pada tanggal 31 maret 2014 dan 2013, semua pinjaman bank memiliki tingkat suku bunga tetap. Perusahaan tidak memperhatikan setiap pinjaman dengan suku bunga tetap pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, perubahan suku bunga pada tanggal pelaporan tidak akan mempengaruhi laba atau rugi.
d. Risiko likuiditas
Untuk memastikan ketersediaan kas, departemen treasury melakukan perkiraan kebutuhan arus kas dan memelihara fleksibilitas pendanaan dengan pengelolaan fasilitas kredit yang memadai.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK 60, "Instrumen Keuangan Pengungkapan" mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

(a)  Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)

(b)  Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya berasal dari harga) (tingkat 2), dan
(c)  Input  untuk  aset  atau  liabilitas  yang  bukan berdasarkan   data  pasar  yang  dapat  diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3
Referensi :
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5.  Jakarta: Salemba Empat,2005.
www.idx.co.id

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama Kelompok   : D. Purnomo dan E. Fery
Dosen                    : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI