Tugas
Softskill (Akuntansi Internasional)
Manajemen
Risiko Keuangan
HAL MENDASAR
Tujuan
Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan
ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar.
Contoh Perusahaan di Swedia yang menerbitkan saham perusahaan baru investor
domestik mungkin memandang risiko pasar sebagai eksposur terhadap kenaikan
harga saham. Kenaikan harga saham tersebut tidak diinginkan jika perusahaan
penerbit saham semestinya dapat mengeluarkan jumlah lembar saham yang lebih
sedikit untuk memperoleh jumlah uang tunai yang sama dengan cara menunda
penerbitan saham selama beberapa saat. Dilain pihak, seorang investor swedia
akan melihat resiko berupa kemungkinan penurunan harga ekuitas. Jika harga
saham menurun secara signifikan dalam jangka pendek, investor akan lebih baik
menunggu sebelum melakukan pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
Pertumbuhan
jasa manajemen risiko yang tepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan
menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif
dapat dibenarkan dengan beberapa alasan :
Manajemen
eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Manajemen
Eksposur yang aktif yang memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada
risiko bisnis yang utama. Pemberi pinjaman
umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan
pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan
kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.
PERANAN AKUNTANSI
1. Identifikasi
Risiko pasar
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengematan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu
perusahaan dan pesaingnya.
Istialah
pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos – pos kinerja operasi
keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup
risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
2. Menguantifikasi
Penyeimbangan
Manajemen
lebih suka untuk mempertahankan beberapa risiko yang dihadapi dari pada harus
melakukan lindung nilai apabila biaya perlindungan risiko dirasakan lebih
tinggi dari pada manfaatnya. Contoh : Seorang importit memiliki komitmen
pembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing mungkin lebih
menyukai untuk tidak melakukan lindung nilai jika ia yakin bahwa mata uang
asing itu akan melemah sebelum tanggal pengiriman barang. Akuntan harus
mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya
kesempatan berupa keuntungan yang hilang.
3. Manajemen
Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Dalam
kurs mengambang manajemen risiko mencakup :
a. Antsipasi
pergerakan kurs
b. Pengukuran
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
c. Perancangan
strategi perlindungan yang memadai
d. Pembuatan
pengendalian manajemen risiko internal
4. Potensi
Risiko Translasi
Potensi
risiko translasi pengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki perusahaan.
Potensi
risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing.
5. Akuntansi
Untuk Produk Lindung Nilai
Produk
lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forwad, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan
oleh FAS 133 dan IAS 39 antara lain :
1. Tujuan
dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi
pos – pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi
risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah
yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektifitas lindung nilai
6. Justifikasi
awal (Apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
menimialkan risiko pasar
7. Penilaian
berjalan mengernai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan
Kendali
keuangan
Setiap
strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas program
lindung nilai. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu
untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian
kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan
strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin – poin Pengendalian keuangan
Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pemebrian dan
anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilia tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung
nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian treasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam
organisasi tersebut.
ACUAN YANG TEPAT
Objek dari manajemen risiko adalah untuk
mencakup keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian,
standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian
yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu
diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus
didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem pelaporan
Sistem
Pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan
internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko (khususnya yang dikelola oleh
bagian treasuri perusahaan) memiliki orientasi kedepan. Namun demikian, pada akhirnya
mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun – akun
keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Hal ini umumnya merupakan wilayah
kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang
efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem
pengawasan sistem pelaporan.
Contoh penerapan manajemen risiko keuangan dalam perusahaan Unilever :
Faktor risiko keuangan
Contoh penerapan manajemen risiko keuangan dalam perusahaan Unilever :
Faktor risiko keuangan
Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan
yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari
perubahan
tak
terduga dalam kondisi
pasar dan kinerja keuangan
Grup, manajemen telah melakukan
pengelolaan atas risiko
keuangan yang sebagian besar
dilakukan
oleh departemen treasury sesuai dengan
standar
dan
prosedur yang diberlakukan oleh Group
Treasury Centre
di Mumbai.
a. Risiko nilai tukar
mata uang asing
Grup terekspos risiko nilai tukar
berbagai mata uang asing yang terutama
timbul dari
mata
uang USD.
Risiko nilai tukar kurs mata
uang
asing muncul dari transaksi
yang
akan datang
yang
sudah
mengikat
serta realisasi aset dan
liabilitas moneter dalam mata
uang
asing. Pada tanggal 31 maret 2014, jika Rupiah melemah 5,00% terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, maka laba tahun berjalan lebih rendah Rp. 42.896 terutama yang timbul sebagai akibat kerugian selisih kurs atas penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
b. Risiko kredit
Grup memiliki risiko
kredit
yang terutama
berasal dari simpanan dan kontrak derivatif yang disepakati dengan bank dan kredit yang diberikan kepada pelanggan.
Grup mengelola
risiko kredit yang terkait dengan
simpanan di
bank dan aset derivatif dengan memonitor
reputasi, credit ratings dan
menekan
risiko agregat
dari
masing-masing pihak dalam kontrak.
c. Risiko suku bunga
Risiko tingkat bunga Perseroan timbul dari pinjaman bank. Risiko tingkat suku bunga dan kas dan setara kas tidak signifikan. Pada tanggal 31 maret 2014 dan 2013, semua pinjaman bank memiliki tingkat suku bunga tetap. Perusahaan tidak memperhatikan setiap pinjaman dengan suku bunga tetap pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, perubahan suku bunga pada tanggal pelaporan tidak akan mempengaruhi laba atau rugi.
d. Risiko likuiditas
Untuk memastikan ketersediaan kas, departemen treasury melakukan perkiraan kebutuhan arus kas dan memelihara fleksibilitas pendanaan dengan pengelolaan fasilitas kredit yang memadai.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK 60, "Instrumen Keuangan Pengungkapan" mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
(a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)
(b) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas,
baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung
(misalnya berasal dari harga) (tingkat 2), dan
(c) Input untuk aset atau
liabilitas
yang
bukan berdasarkan data
pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3
Referensi :
Frederick D.S. Choi, dan
Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat,2005.
www.idx.co.id
www.idx.co.id
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Internasional
Nama Kelompok
: D. Purnomo dan E. Fery
Dosen
: Jessica Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI